Thursday, 20 September 2018

RUMAH TUA



Rapuh…

Kau yang dulu berdiri kuat kini goyah
Kayu yang dulu sebagai tiang mu kini sedikit demi sedikit di makan rayap – rayap kecil
Tuan besar di kalahkan makhluk kecil

Rumah tua

Mungkin dulu kau terlalu sombong hingga kini kau di jatuhkan makhluk kecil itu
Terasa pilu ketika semua tak lagi menganggap kau ada
Tempat dulu orang berbagi cerita
Kini tak dianggap lagi
Tamat sudah kisah mu


Rumah tua

Mungkin sudah nasib mu di abaikan orang
Biarlah semua yang dulu menjadi hanya menjadi kenangan mu
Hanya kau yang tahu itu
Tersenyumlah rumah tua
Kenanglah semua yang dulu tersimpan di dalam hati mu
Sampai jumpa rumah tua yang tertinggalkan


Kalau untuk puisi yang satu ini, saya ingat sekali perjumpaan dengan orang tua. Waktu itu saya meminjam sepeda motor teman mau berangkat ke kampus. Dan pada saat pulang dari kampus menuju kontrakan hujan lebat datang, saya pun memutuskan untuk berteduh menunggu reda hujan. Lokasi tempat ssay beteduh ini dekat dengan seorang kakek tua tukang sol sepatu.

Yah, dari dialah datang puisi rumah tua ini. Tanpa sadar kami bercerita bagaikan kakek dengan cucunya. Banyak hal yang saya tau dari beliau dan saya merasa bangga akan momen kala itu.

Dan puisi ini juga sudah saya upload akun facebook. Karena pada saat itu saya benar-benar belum mengatahui menganai blogger ini.
 


No comments:

Post a Comment

RECENT PUBLISHED

BAYANGAN

Berjalan di gang sempit Tatapan mata yang kosong diantara jalan yang terhimpit Terasa Sakit Di ikuti bayangan yang rumit Rumit .....

Popular Feed

Recent Story

Translate

Back To Top