![]() |
Sumber id.asiangames2018.id
|
Jafro Megawanto merupakan
salah satu atlet yang berjuang mengharukan nama bangsa di Asian Games 2018 yang
ke XVIII. Medali emas berhasil diraihnya dalam cabang olahraga paralayang
dengan menjadi nominasi terbaik di Ketepatan Mendarat (KTM) Individual. Hari bersejarah
bagi Jafro Megawanto ini 23 Agustus 2018,di Puncak Gunung Mas, Bogor.
Dengan mengikuti 10 babak
dalam nomor KTM Individual putra ia berhasil menyelesaikannya dengan sempurna. Sedangkan
medali perak diraih oleh atlet asal Thailand dan perunggu diraih oleh atlet
asal Korea Selatan. Adanya persaingan ketat antara atlet sudah pastilah dalam suatu
kompetisi, apalagi ajang Asian Games 2018 ini.
Kementerian pemuda dan
olahraga sudah menargetkan dalam cabang olahraga paralayang untuk meraih emas
dua, dan hal ini sudah tercapai. Sesuai dengan yang di kutip dari id.asiangames2018.id kepala pelatih paralayang
Indonesia mengatakan "Target
kita satu emas, sudah terpenuhi kemarin. Hari ini tambah satu emas lagi, jadi
dua emas. Target Menpora dua emas terpenuhi," bapak Gendon Subandono.
Pada
sebelumnya atlet paralayang Indonesia telah menyumbangkan medali emas di nomor
KTM beregu putra dan perak ada beregu putri. Tim paralayang Indonesia masih
akan bertanding dalam nomor Lintas Alam (XC) yang akan dilaksanakan pada
tanggal Jumat, 24 Agustus 2018. Memang sejak awal Jafro sudah menunjukkan bahwa
dia sangat mampu mengikuti ajang lomba paralayang ini, terbukti dengan
pencapaiannya dalam paralayang beregu putra. Penampilan yang terbaik sudah ada
sejak awal menjadikan dia mendominasi pertandingan pada pertandingan di hari
pertama ajang KTM Individual putra dimulai.
Memimpin
pada babak pertama dengan nilai akurasi tiga membuat dia unggul dari rivalnya seperti
atlet asal Thailand dan Jepang. Begitu juga halnya pada ronde kedua, dia
berhasil memimpin dengan nilai akurasi enam. Namun, bukan tanpa perjuangan,
Jafro pada rnde ketiga berada pada peringkat ke empat dengan nilai akurasi 52,
sementara pada peringkat pertama pesaing asal Thailand berhasil memimpin dengan
nilai akurasi enam.
Hal
ini tidak langsung membuat pemuda dengan usia 22 tahun ini menyerah, pada ronde
kelima Jafro berhasil meraih nilai akurasi 0 dengan kata lain dia berhasil
mendarat pada titik yang telah ditentukan oleh panitia. Dikondisi lain rival
terberatnya terpuruk ke peringkat 10 dengan nilai akurasi 207. Dan Jafro
berhasil memimpin dlam ronde kelima ini dengan nilai dua. Berlanjut ke ronde ke
enam hingga sembilan, Jafro berhasil menunjukkan konsistensinya dengan berada
pada peringkat pertama. Fokus pada titik mendarat dan terus berjuang ia
tunjukkan dalam pertandingan ini.
Bukan
hal yang instan Jafro meraih kesuksesan di ajang Asian Games 2018 ini. Ia pernah
menjadi Paraboy(pelipat parasut) yang
pendapatannya mungkin sekitar Rp. 50.000,-. Hal ini menunjukkan bagi yang
menikmati proses dalam memperjuangkan sesuatu dan semangat terus serta pantang
menyerah akan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Bagaimana tidak dengan
mengasah kemampuan untuk meraih hal yang di cita – citakan pasti akan
memberikan hasil yang sesuai dengan perjuangan kita, tampa melihat siapapun
dia.
Sekali
lagi mari kita dukung seluruh atlet Indonesia yang sedang berjuang dalam Asian
Games 2018.
No comments:
Post a Comment