Para
actor memainkan perannya masing – masing
Mimik
dan kata dimainkan
Giring
penonton kedalam pertunjukan
Dibalik
layar
Buat
skema dengan lancar
Siapa
yang tahu
Cuma
kamu yang membuat pertunjukan
Kau
atur pemeran utama
Kau
juga yang buat peran pendukung
Dibalik
layar
Kau
atur suasana pertunjukan
Perlahan
masuk dalam pikiran
Pesan
apa yang kau sampaikan ?
Tergantung
kau yang dibalik layar
Jalankan
alur cerita
Tarik
ulur sambil bergaya
Lagi
aktormu yang kau arahkan
Demi
tujuan suatu pesan
Kau
berhasil membawa suasana
Dengan
alunan suara aktor berkelas yang dimainkan
Skema
mu tidak terbayangkan
Kadang
gelap kadang terang
Susana
panggung di pertunjukan
Lagi saya membuat puisi ini
dengan gaya penulisan apa adanya, kalau masalah memang selalu ada. Terlebih suasana
yang membawa kita. Puisi ini bukan karena ada petarungan politik yang mungkin
sebentar lagi akan dimulai. Tapi, memang apa yang saya alami dalam menjalankan
kehidupan. Kata demi kata yang muncul dalam puisi ini spontan tertulis. Tepatnya
dini hari saya menulis puisi ini, yah tergantung yang membaca saja
mengartikannya.
Hanya saja saya menulis
puisi ini datang begitu saja. Laptop saya buka, karena kata itu muncul dalam
pikiran. Saya tulis saja, daripada terpendam. Kan sayang, mungkin bisa menjadi
catatan dalam perjalanan saya ini. Yah, mau gimana lagi. Ada yang bilang kepada
saya, kalau memang terlintas dalam pikiranmu tulis saja. Itulah hal yang jujur
apa adanya. Tidak usah pikirkan bagaimana tanggapann orang mengenai tulisan
atau puisi yang kamu buat.
Pengalaman memang sesuatu
yang jujur. Tidak pernah berbohong, tinggal kita bagaimana caranya agar berguna
bagi sesama. Jujur saja dalam menulis, apa yang kau baca kemudian terlintas
dipikiran tuangkan saja yang penting jujur. Bukan dibuat – buat.
Sekian dulu dan terima
kasih.
No comments:
Post a Comment