Friday, 7 September 2018

SENJA DI HALAMAN BELAKANG



Langit merah 
Matahari terbenam

Di sudut rumah halaman belakang
Bercerita tentang pagi yang lapang
Sahut menyahut dengan pandang
Ketika senja di halaman belakang
Dia datang dengan penuh harapan
Dengan letih pagi yang terngiang

Kerut wajah tegas
Kau ceritakan kejadian
Kau ceritakan kemampuan
Kau serahkan kepada Tuhan
Menjelang senja di halaman belakang
Cerita polos apa adanya terlontar dari bibir hitam
Berjuang dengan kemampuan yang kau andalkan
Sambil menikmati pemandangan senja di halaman belakang

Penglihatan yang mualai kurang jelas
Pendengaran yang sudah tidak pas
Kulit tangan yang legam terkena matahari pagi
Dengan rambut mulai terlihat kusut
Tetapi yakin dengan cerita masa depan
Sambil berserah pada Yang Maha Esa
Dan berbagi pada yang muda

Senja di halaman belakang
 

Puisi ini menceritakan dan sekedar ingin menyampaikan pesan perjuangan seorang yang sudah kalau bahas mengenai umur tidak ada bandingnya dengan yang masih muda sangat jauh perbedaanya. Beliau ini kalau masalah pendengaran dan penglihatan sudah sangat kurang.

Tetapi yang saya ambil dari beliau adalah semangat kerja yang dia miliki. Sangat bagus menurut saya. Dengan usia yang sudah tidak muda lagi masih berjuang untuk kelanjutan hidupnya. Kalau masalah umur prduktifnya mungkin sudah lewat lah.

Saya pun belajar dari beliau, yah bagaimana cara menajaga semangat yang masih menggebu di usia yang sudah tidak muda lagi ?

Dia menjawab dengan lantang dan tegas, mengalir saja. Beliau ini memang sangat memiliki selera humor yang tinggi. Kalau bagi saya dia juga termasuk yang lintas perkembangan zaman. Beliau berbagi cerita dengan saya. Banyak hal yang saya dapatkan dari dia.

Dan puisi ini terinspirasi dari beliau.

No comments:

Post a Comment

RECENT PUBLISHED

BAYANGAN

Berjalan di gang sempit Tatapan mata yang kosong diantara jalan yang terhimpit Terasa Sakit Di ikuti bayangan yang rumit Rumit .....

Recent Story

Translate

Back To Top