![]() |
harnas.co
|
Pendidikan formal salah
satu hal yang sangat penting untuk meningkatkan tarap hidup seseorang. Salah
satu lembaga formal yang ada adalah Sekolah Luar Biasa (SLB). Pendidikan yang merata
tanpa harus memandang kondisi seseorang merupakan tujuan yang mulia. Salah
satunya dengan adanya lembaga SLB ini banyak penderita yang dalam tanda kutip
kurang sempurna, baik dia dari segi mental maupun fisik. Dalam pendidikan di
Indonesia sekolah merupakan lembaga startegis dalam menyalurkan ilmu ataupun
pengetahuan itu. Fungsi dan peranan sekolah sangat berpengaruh untuk
perkembangan pribadi peserta didiknya. Disekolah ini juga peserta didik
ditempah untuk mendewasakan diri dan juga tempat saling bertukar pikiran dengan
kawan sebaya. Adanya lembaga sekolah formal bagi penderita disable salah satu bukti yang menunjukkan pemerataan pendidikan di
Indonesia.
Cacat fisik adalah
suatu suatu keterbatasan salah satu indra manusia yang sudah lama atau cacat
yang dibawa sejak lahir. Contohnya, cacat tuli, cacat kaki (lumpuh), tangan,
buta, bisu tuli, dll. Ketidak mampuan ini menjadi dampak yang sangat besar bagi
perkembangan peserta didik tersebut.
Diharapkan ddengan adanya lembaga SLB ini memberikan dan memang harus
ada ruang bagi mereka untuk menikmati pendidikan itu sendiri. Saya rasa
pemerintah juga sudah mengatur dalam undang – undangnya mengenai kasus ini.
Dalam melakukan suatu kegiatan orang cacat ini selalu membutuhkan bantuan orang
lain. Inilah yang menjadi istimenya pengajar disekolah SLB ini. Dibutuhkan
kesabaran tingkat tinggi dan energi yang cuckup besar untuk memberikan
pendidikan bagi penderita disable
ini. Perhatian yang cukup atau bahkan lebih bagi peserta didik harus diberikan
pengajar di lembaga SLB ini tanpa setengah – setengah demi peserta didik mendapatkan pengetahuan untuk masa depannya.
Hak yang sama akan
setiap makhluk hidup terutama manusia, itulah yang tertanam didalam jiwa para
pengajar di sekolah SLB ini. Kenakalan setiap peserta didik pasti ada di alami
para pengajar. Inilah yang membuat saya sebagai penulis merasa kagum kepada
para pengajar SLB ini. Selain menghadapi kenakalan para peseta didik, para
pengajar juga harus memberiakn perhatian khusus bagi ketidak mampuan peserta didik.
Saya merasa kecil disbanding mereka dengan keikhlasan nya. Didalam Pancasila
juga disebutkan “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”, termasuk bagi
mereka yang menyandang disble ini.
Mereka harus mendapatkan pendidikan formal layak anak – anak biasa. Dari bangku
sekolah inilah mereka memulai cita – cita dan angan untuk menjadi lebih baik.
Bagaimana dengan mereka yang memiliki cacat sementara ekonomi keluarganya tidak
mencukupi ? Mungkin bagi keluarga berada untuk mendapatkan hal ini masih bisa.

No comments:
Post a Comment