Saturday, 7 July 2018

SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) DENGAN BIAYA OPERASIONAL SENDIRI

harnas.co

Pendidikan formal salah satu hal yang sangat penting untuk meningkatkan tarap hidup seseorang. Salah satu lembaga formal yang ada adalah Sekolah Luar Biasa (SLB). Pendidikan yang merata tanpa harus memandang kondisi seseorang merupakan tujuan yang mulia. Salah satunya dengan adanya lembaga SLB ini banyak penderita yang dalam tanda kutip kurang sempurna, baik dia dari segi mental maupun fisik. Dalam pendidikan di Indonesia sekolah merupakan lembaga startegis dalam menyalurkan ilmu ataupun pengetahuan itu. Fungsi dan peranan sekolah sangat berpengaruh untuk perkembangan pribadi peserta didiknya. Disekolah ini juga peserta didik ditempah untuk mendewasakan diri dan juga tempat saling bertukar pikiran dengan kawan sebaya. Adanya lembaga sekolah formal bagi penderita disable salah satu bukti yang menunjukkan pemerataan pendidikan di Indonesia.

Cacat fisik adalah suatu suatu keterbatasan salah satu indra manusia yang sudah lama atau cacat yang dibawa sejak lahir. Contohnya, cacat tuli, cacat kaki (lumpuh), tangan, buta, bisu tuli, dll. Ketidak mampuan ini menjadi dampak yang sangat besar bagi perkembangan peserta didik tersebut.  Diharapkan ddengan adanya lembaga SLB ini memberikan dan memang harus ada ruang bagi mereka untuk menikmati pendidikan itu sendiri. Saya rasa pemerintah juga sudah mengatur dalam undang – undangnya mengenai kasus ini. Dalam melakukan suatu kegiatan orang cacat ini selalu membutuhkan bantuan orang lain. Inilah yang menjadi istimenya pengajar disekolah SLB ini. Dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi dan energi yang cuckup besar untuk memberikan pendidikan bagi penderita disable ini. Perhatian yang cukup atau bahkan lebih bagi peserta didik harus diberikan pengajar di lembaga SLB ini tanpa setengah – setengah demi peserta didik  mendapatkan pengetahuan untuk masa depannya.
Hak yang sama akan setiap makhluk hidup terutama manusia, itulah yang tertanam didalam jiwa para pengajar di sekolah SLB ini. Kenakalan setiap peserta didik pasti ada di alami para pengajar. Inilah yang membuat saya sebagai penulis merasa kagum kepada para pengajar SLB ini. Selain menghadapi kenakalan para peseta didik, para pengajar juga harus memberiakn perhatian khusus bagi ketidak mampuan peserta didik. Saya merasa kecil disbanding mereka dengan keikhlasan nya. Didalam Pancasila juga disebutkan “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”, termasuk bagi mereka yang menyandang disble ini. Mereka harus mendapatkan pendidikan formal layak anak – anak biasa. Dari bangku sekolah inilah mereka memulai cita – cita dan angan untuk menjadi lebih baik. Bagaimana dengan mereka yang memiliki cacat sementara ekonomi keluarganya tidak mencukupi ? Mungkin bagi keluarga berada untuk mendapatkan hal ini masih bisa.
tribunjogja.com

Dalam Liputan 6 yang ditayangkan di televisi, di kota Bantul sebuah sekolah membiayai oprasional sehari – harinya dengan ternak semut Rang-rang. Keistimewaan nya juga bukan karena lembaga sekolah biasa namun Sekolah Luar Biasa (SLB). SLB Qotrunnada, Tamanan, Bantul, Yogyakarta ini juga memanfaatkan salah satu ruangan disekolah sebagai ternak semut Rang-rang. Dengan rak berdiri dan setiap tingkatan ada toples disinilah peternakan semut Rang-rang ini berada. Setiap kali panen penghasilan peternakan ini kurang lebih Rp. 7.000.000,- ini menjadi tambahan insentif bagi para pengajarnya peserta didiknya juga dilibatkan dalam peternakan ini, dengan ikutnya mereka dapat menjadikan pembelajaran tersendiri tentang cara beternak semut Rang-rang itu. Sangat inspiratif akan kemandirian dari Sekolah Luar Biasa ini.

No comments:

Post a Comment

RECENT PUBLISHED

BAYANGAN

Berjalan di gang sempit Tatapan mata yang kosong diantara jalan yang terhimpit Terasa Sakit Di ikuti bayangan yang rumit Rumit .....

Recent Story

Translate

Back To Top